Karena Kita adalah Wanita Hebat

Udah lama ga posting, kangen jg.. Hmm.. Postingan awal setelah sekian lama ga posting yang ditulis di akhir bulan Oktober 2012.

Sedang begitu terinspirasi tentang berbagai hal tentang sebuah tugas yg dikenal luas sebagai sebutan “ibu”. Apapun sebutannya entah itu ibu, ummi, bunda, mamah, dsb, peran mereka tetap sama: IBU. Dan alhamdulillaah sy sebagai perempuan sudah merasakan “kesempurnaan hidup” sebagai perempuan: menjadi anak, menjadi istri dan menjadi ibu 🙂

Pagi ini teman-teman di grup WhatsApp share tentang sebuah cerita keren yang menguatkan quote dari K’Rendy, trainer pelatihan Muda Mulia yang saya ikuti sekitar 2 pekan lalu.

Cuma Sekedar Ibu?
Ada seorang wanita yang sedang memperbarui SIM-nya. Dia diminta oleh wanita petugas di bagian pendaftaran untuk menyebutkan pekerjaannya. Dia bingung bagaimana harus menjelaskan pekerjaannya.
“Maksud saya,” kata wanita di bagian pendaftaran itu, ‘Anda memiliki pekerjaan atau Anda
hanya …?’
“Tentu saja saya punya pekerjaan,” bentak wanita itu. “Saya seorang ibu.”
“Kami tidak menuliskan ‘Ibu’ sebagai pekerjaan, ‘ibu rumah tangga’ saja sudah cukup,’ katanya tegas.
***
Saya lupa semua tentang kisah itu sampai suatu hari saya berada di situasi yang sama.
Petugas di bagian administrasi itu adalah jelas seorang wanita karir, tegap, tegas, dan memiliki titel yang kedengarannya hebat sperti, ‘Petugas Interogasi Resmi’ atau ‘Petugas Administrasi Kota. “
“Apa pekerjaan Anda?” Dia mengecek.
Apa yang membuat saya mengatakan itu, Saya tidak tahu. Kata-kata itu muncul begitu saja.
“Saya adalah seorang Research Associate di bidang Child Development dan Human Relations
(Peneliti di bidang Perkembangan Anak dan Hubungan Manusia.)
Petugas itu berhenti, ujung pena pun beku di udara, dan dia mendongak seolah-olah dia tidak
mendengar dengan benar.
Saya mengulanginya lagi dengan perlahan, berusaha mengatakannya mirip dengan yang tadi.
Lalu saya menatapnya dengan heran karena pernyataan saya ditulis dengan tinta hitam yang tebal pada sebuah kuesioner resmi.
“Kalu boleh saya mau bertanya,” kata petugas wanita itu dengan rasa ingin tahu, ‘Apakah yang Anda lakukan di bidang Anda? “
Dingin, tanpa ragu-ragu, saya mendengar diri saya menjawab, “Saya punya program penelitian
yang berkelanjutan, (ibu mana yang tidak)… Di laboratorium dan di lapangan, (biasanya saya bilang dalam ruangan dan di luar)… Saya bekerja untuk Atasan saya, (pertama Tuhan dan kemudian seluruh keluarga)… dan sudah mendapatkan 4 penghargaan (semua anak
perempuan)… Tentu saja, pekerjaan itu sangat membutuhkan banyak pengorbanan, (semua ibu pasti setuju)… dan seringnya saya bekerja 14 jam sehari, (24 jam tepatnya)…Tapi pekerjaan itu lebih menantang daripada kebanyakan karir yang harus dikejar lainnya, dan hasilnya adalah lebih kepada kepuasaan, daripada uang “
Suara pegawai itu pun kemudian terdengar lebih menghormati saya ketika mengakhiri kuisioner itu, dia pun berdiri dan mengantarkan saya ke luar pintu.
***
Saya pun melaju menuju rumah saya, bersama dengan karir baru saya yang glamor, saya disambut oleh asisten lab saya – usia 13, 7,dan 3.
Di lantai atas saya bisa mendengar model baru percobaan kami, (bayi berusia 6 bulan), dalam program perkembangan anak, menguji pola vokal baru.
Saya merasa telah berhasil mengalahkan birokrasi! Dan saya telah menjadi catatan resmi sebagai seseorang yang lebih terhormat dan sangat diperlukan bagi umat manusia dari ‘sekadar ibu’. ke-ibu-an.
Karir yang luar biasa. Apalagi kalau ada papan namanya di pintu.
***
Ini berarti Nenek bisa jadi: ‘Senior Research associates in the field of Child Development and Human Relations’ (‘Peneliti Senior di bidang Perkembangan Anak dan Hubungan
Manusia’)
Dan nenek buyut: ‘Executive Senior Research Associates” (Peneliti Senior paling senior)
Bibi adalah “Research Associate Asisten. ” (Asisten Peneliti)
***
Silakan kalau mau kirim tulisan ini ke ibu2 yang lain, Nenek, Bibi, dan teman-teman yang Anda tahu.
Semoga masalah Anda dapat berkurang, sementara berkahnya bertambah. Dan tidak ada selain
kebahagiaan menghampiri Anda. Jadilah ramah kepada siapa saja dan terhadap apa pun yang terjadi. Setiap orang yang Anda temui sedang berperang dalam peperangannya masing2. Anda tidak pernah tahu kapan saat kata-kata yang tulus, walau sedikit, bisa berdampak pada kehidupan.
Jasmin Choy

Menarik bukan titel itu. Penasaran ga sama quote dari trainer pelatihan yg sy ikuti? Hampir serupa. Di saat sesi Kenal Diri, beliau mengatakan: “Anda para ibu, jika ditanya pekerjaan anda apa ga usah minder ketika menjawab ‘ibu rumah tangga’. Cobalah anda katakan ‘Sy seorang Human Resource Manager’ atau ‘sy seorang manajer keuangan’ dan masih banyak lagi pekerjaan anda di rumah bukan? Bukankah itu terasa lebih berprestise. Toh memang seorang ibu itu hebat”

Iya benar. Menjadi seorang ibu itu tantangan. Baik anda seorang ibu yang full time ada di rumah bersama anak-anak ataupun anda yang harus membagi waktu dengan kegiatan karir dan kegiatan di luar rumah. Seorang ibu, bagaimanapun memegang peranan penting dalam kehidupan seseorang. Bahkan ibu bisa menjadi bagian penting dalam kesuksesan banyak pembesar.

Saat ini saya sedang membaca buku Chairul Tanjung. Di dalamnya is ceritakan sosok orang tua yang menanamkan banyak pelajaran untuk bekal kehidupannya. Salah satu yang ia banggakan adalah Ibu dan Neneknya. See? Betapa peran seorang wanita itu penting dalam kehidupan.

So, never ever say bahwa “sy hanya ibu rumah tangga” dengan nada minder. Katakan dengan lantang dan bangga bahwa Anda seorang IBU. Pun buat ibu bekerja jangan pernah bilang “sy hanya seorang ibu dan karyawan”. Kalian hebat. Kita semua para wanita adalah hebat!

*didedikasikan terutama utk para ibu. Lihatlah ke dalam diri kita, betapa kita ini hebat. Mengandung, melahirkan, membesarkan dan mendidik anak bukanlah perkara gampang dan mengalir begitu saja. Tapi ia adalah sebuah proses kehidupan yg di dalamnya kita terus menambah pengetahuan tentang kehidupan itu sendiri, tentang kita, tentang anak-anak kita, dan jauh lebih futuristik: tentang masa depan agama dan negara kita. Selamat berjuang mendidik tunas-tunas pejuang tangguh.

Jika anda belum menyandang predikat istri atau ibu, yakinlah bahwa Allah memiliki rencana indah. Dan menjadi ibu dapat tetap anda rasakan ketika anda memiliki seseorang atau sesuatu yang anda pikirkan pertumbuhan berikut visi misinya.

6 thoughts on “Karena Kita adalah Wanita Hebat

Berikan Komentar