Peran Lingkungan dan Perlindungan dari Kejahatan Seksual – Hari 10 Kelompok 9

17 Agustusan lupa kalo ini hari Sabtu masih ada diskusi kelompok. Keasyikan nyuci 😀 Oke kita mulai..

Semua orang memiliki hak untuk hidup aman, nyaman, dan bahagia. Termasuk dan terutama, anak. Bagi seorang anak, keluarga menjadi sumber inspirasi dan spirit yang senantiasa hidup.

Bagi anak, semua yang ada dan dilakukan oleh orang di sekitarnya adalah benar, dan yang tidak dilakukan atau dilarang adalah salah. Sesederhana itu. Dari lingkungan terdekat, anak belajar banyak hal, melakukan banyak hal.

Anak di Bawah 6 Tahun Mendapat Kekerasan?

Pertama kali membaca pertanyaan ini, saya mengiranya sebagai kekerasan secara umum. Tidak semata terkait kekerasan seksual.

Maka sebagai seorang yang pernah mengalami hal seperti ini, saya tahu betul bahwa pada beberapa orang, setelah dewasa, mengharapkan kehidupan yang sebaliknya. Membayangkan kebahagiaan adalah tidak mengalami apa yang dialami di masa lalu. Nyatanya kekerasan semacam ini berulang menjadi siklus jika tidak disadari dan diobati segera.

Sedang pada beberapa orang lainnya ada yang bikin ga pede, tidak berani membangun pertemanan, trauma, dendam, cemas berlebihan, dll. Gampangnya: hidupnya dibebani dengan beban masa lalu yang semestinya sudah ditanggalkan.

Kekerasan terhadap anak terutama di usia emas 0-5 tahun, tidak boleh dianggap biasa. Di usia-usia tersebut, memorinya begitu kuat sehingga semua tersimpan dengan lekat. Anak yang mendapat perlakuan kasar ketika kecil cenderung mengalami kesulitan dalam tumbuh kembangnya.

Kapan Usia Anak Mulai Bisa Mengenali Situasi yang Mengancam Diri?

Sebetulnya, Allah sudah menganugerahkan insting mengenal bahaya pada setiap makhluk termasuk manusia. Hanya saja pada manusia, insting ini bisa jadi tertutupi dengan adanya pengaruh lingkungan yang memberikan pemahaman nilai-nilai yang tidak sesuai.

Akan tetapi terkait kemampuan membela diri, meski ada insting yang bermain, tetap saja secara naluriah anak adalah anggota terlemah.

  • 0-5 tahun belum dapat membela diri bukan karena tidak mampu tapi secara tenaga, ukuran badan, pikiran, dll memang kalah oleh orang dewasa atau anak yang lebih besar darinya. Sehingga cenderung lebih mudah “dikalahkan”.
  • Usia 6-12 tahun anak sudah mulai lebih sering berinteraksi dengan dunia luar. Dari sini pengalaman mereka tak sebatas apa yang terjadi di rumah, tapi juga apa yang dialami di lingkungan. Sehingga anak dapat mulai memahami tentang pembelaan diri. Setidaknya berupaya meminta pertolongan dengan cara berteriak.
  • 13-18 tahun umumnya sudah mulai masuk fase baligh jadi bukan lagi disebut “anak”. Di fase ini anak sudah mampu mengantisipasi akan bahaya yang mengancam dirinya.

Maka perlu usaha bersama guna mengurangi atau malah kalau bisa, menghilangkan kekerasan terhadap anak.

Jenis Kekerasan Seksual

Ada 2 bagian kekerasan seksual yakni kekerasan seksual secara fisik dan non fisik. Berikut tabel penjelasan gambaran perbedaan keduanya:

Poin non-fisik nomor 2 dan 4 nampaknya mulai dianggap lumrah di masyarakat kita. Misalnya apa?

Pas banget 17an kemarin, kalau mau lomba dimulai para peserta mesti joget dulu. Kalau ada yang ga joget, ga dimulai. Kurleb itu yang saya dengar. Padahal kalo cek tabel di atas, itu sudah termasuk kekerasan seksual loh. Joget ditonton khalayak ramai.

Sedangkan poin ke-4-nya biasa kita temui di kolam renang dan tempat pemandian umum. Anak digantikan bajunya, dimandikan, ditelanjangi dll di tempat umum terbuka. Bahkan ganti popok saja mesti mojok karena khawatir auratya terlihat orang lain yang bukan mahram (itu saya sih).

Sebab kita tidak tahu orang di sekitar apakah ada yang punya kelainan seksual atau tidak. Apakah orang baik atau ada yang memiliki niat tidak baik. Jika kita tidak berusaha menjaga semaksimal mungkin, bisa jadi itu adalah celah untuk kejahatan seksual pada anak terjadi. Na’udzubillah min dzalik.

Anak yang pernah mengalami pelecehan seksual umumnya takut menceritakan kembali. Jika terkait pelecehan fisik, anak bisa jadi tak nyaman dan langsung paham kalau itu tidak baik. Tapi bagian non-fisik terkadang baik anak maupun orang tua tidak ngeh.

Penyebab Kekerasan Pada Anak

⭐faktor internal
🌷Anak mengalami cacat tubuh, retardasi mental, gangguan tingkah laku,
autisme, anak terlalu lugu, memiliki temperamen lemah, ketidaktahuan
anak akan hak-haknya, anak terlalu bergantung pada orang dewasa;
⭐faktor eksternal
🌷Kemiskinan keluarga, orang tua menganggur, penghasilan tidak cukup,
banyak anak;
🌷Keluarga tunggal atau keluarga pecah (broken home);
🌷Keluarga yang belum matang secara psikologis;
🌷Penyakit parah atau gangguan mental pada salah satu atau kedua orang tua;
🌷Sejarah penelantaran anak;
🌷Kondisi lingkungan sosial yang buruk.

Kapan Berbicara Pada Anak?

⭐Saat yang tepat untuk memberi penjelasan kepada anak dengan cara sebagai berikut:
🌷mulailah sedini mungkin dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh anak.
🌷bangun suasana terbuka untuk berbicara dan mendengarkan, hubungan akrab dan penuh penerimaan akan memudahkan membicarakan hal-hal yang sensitif
🌷Topik-topik yang meliputi kebersihan diri, berurusan dengan orang asing, menghadapi pergaulan, menjaga privasi, mengantisipasi perubahan dalam masa puber dan obat-obat terlarang merupakan beberapa hal yang dapat dijadikan bahan diskusi dengan anak

Upaya mencegah pelecehan seksual pada anak usia 5-7 tahun

  • 🌷kenalkan bedanya orang asing, teman, sahabat, dan muhrim
  • 🌷ajarkan anak untuk mempercayai perasaannya
  • 🌷belajar berkata tidak! Belajar bersikap tegas,judes, bahkan berbohong ketika merasa dirinya terancam
  • 🌷yakinkan anak untuk bisa berbagi rahasia dengan kita
  • 🌷biasakan anak untuk menjaga pandangan, menjaga kemaluan (aurat) sejak dini
  • 🌷tertib saat tidur dan saat mandi

Berikan Komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s