Kisah ini dimulai saat musim berganti. Alkisah ada dua ekor hewan yang hidup dalam satu sarang, namun jarang saling menyapa maklum keduanya memiliki karakter yang berbeda. Yang satu bernama Ulat dan satu lagi Ular. Keduanya tetap bisa hidup bersama, ya abis mo gimana lagi, kedua-duanya dianggap sama yang satu menjijikkan, yang satu menakutkan.
Namun, ada perbedaan mencolok mengenai kebiasaan keduanya yang akan membuat orang merenung. Satu musim, ulat memilih untuk berpindah ke bagian ranting pohon, lalu ia berubah menjadi suatu makhluk “beku” dan tidak makan sama sekali alias berpuasa. Di sisi lain, ular melakukan puasa pula. Waktu pun berlalu… Dari makhluk beku itu, keluar sesosok makhluk cantik nan indah, ya dialah si ulat tadi yang kini telah berubah menjadi kupu-kupu cantik. Puasanya selama berhari-hari itu menghasilkan hal yang di luar dugaan, ulat yang dulunya dianggap menjijikkan kini disukai hampir oleh semua orang. Lain halnya dengan ular, setelah berpuasa selama berhari-hari ia hanya berganti kulit, malah kini ia semakin jahat karena dalih ia lapar.
Sahabat, alangkah berbedanya hasil keduanya (antara si ulat dan si ular) padahal ‘ritual’ yang dijalani keduanya sama, puasa. Lalu, yang manakah kita? Ulat yang menjadi kupu-kupu yang indah setelah puasanya, dan malah kini ia bisa terbang kemana pun ia mau karena sayap yang dimilikinya. Ataukah si ular yang semakin menjadi, ia tak berubah kecuali kulitnya saja? Yang pasti semua butuh perjuangan.